Prakata

       Gedangan, kampung halaman yang penuh dengan kenangan. Sudah sekian lama tempat itu kita tinggalkan untuk ngluru kehidupan yang lebih mapan. Atau bahasa kerennya meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi.

       Manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Dimana manusia harus berkomunikasi dengan manusia yang lain. 

       Pada edisi perdana ini redaksi mencoba untuk menampilkan seluk beluk Gedangan dari berbagai sisi pandang. Dengan harapan bisa dijadikan sebagai wahana dan media komunikasi atau silaturahmi antar warga Gedangan baik yang merantau maupun yang masih menetap di kampung halaman.

        Oleh karena itu redaksi mengharapkan masukan, kritik dan saran dari para pembaca demi kelangsungan edisi berikutnya. Baik berita, sejarah, ucapan-ucapan selamat atau ungkapan-ungkapan yang ingin disampaikan kepada saudara-saudara yang lain.

         Akhirnya redaksi mohon doa restu dari semua pihak. Para pini sepuh, kadang wredha tomo , para ulama, tamtama dan lain-lainnya yang mau peduli terhadap Gedangan. 
Terima kasih


Kerukunan Keluarga Gedangan

Sugeng Rawuh para tamu, Maturnuwun sampun kersa sambang wonten ing Blog punika. Mugi-mugi sedaya warga Gedangan ingkang wonten ing paran ugi ingkang wonten ing kampung halaman tansah pinaringan kasarasan, berkah lan hidayah saking ngarsanipun Gusti ingkang murbeng dumadi.

Monggo tansah sak yek saeko proyo, nyawiji manunggaling roso lan karso kangge kamulyaning gesang  wonten ing madyaning bebrayan agung.

Salam taklim

Yoen

Sabtu, 14 Februari 2009

Buletin

SARANA KOMUNIKASI WARGA GEDANGAN DI JABODETABEK
Sekretariat : Jl. Sabar No.1/30 Petukangan Selatan - Jakarta Selatan  021 7388 5555 - 021 9201 7788
Assalamu’alaikum wr.wb
EDISI PERDANA

Kangen itu sudah tak terbendung lagi, bak bendungan Kedhung Dhawang yang kabarnya sempat meluap sampai ke tanggul, hampir menggenangi nDhuk Ombo pada musim rendheng bulan Desember 2007 s/d Januari 2008 ini. Kita sudah tidak buru walang, nyuluh iwak atau jangkrik lagi. Atau aktivitas lain seperti mbedhah kali, tawu larik, ebor di ngGadhon, Ramban mbayung di Gang Turi, Terbangan di Setro, leb tegalan dari sumur bor di kawasan Kepoh Jokarno, nglopok dhele, ngukrik cikru dan lain-lain

Kalau ingat itu semua, ingin rasanya kita kembali ke masa silam yang penuh dengan kedamaian dan kenangan yang indah itu. Akan tetapi itu sesuatu yang mustahil, karena diluar kuasa kita. Yang bisa kita lakukan hanyalah menyadari bahwa kejadian silam itu pernah kita alami. Dan kita wajib bersyukur kehadlirat Allah yang telah menciptakan semua itu.

Gedangan.!! Hampir dari setiap rumah yang ada, anggota keluarganya berada di perantauan Jabodetabek dan atau tempat lainnya. Sudah sekian lama sebagian dari kita tidak saling bersua. Mungkin setahun, dua tahun, lima tahun atau mungkin bahkan lebih. Sampai-sampai ada yang tidak saling mengenal (kari capet-capet).Semoga dengan adanya bulletin ini redaksi berharap bisa menjadi sarana komunikasi bagi warga Gedangan baik yang berada di rantau maupun yang ada di daerah.

Kesejahteraan dan taraf hidup yang lebih baik tentunya sebagai tujuan, disamping niat mulia yaitu beribadah. Akhir kata besar harapan kami sarana ini bisa dijadikan wahana silaturahmi. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. Wb ( My )
Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar