Prakata

       Gedangan, kampung halaman yang penuh dengan kenangan. Sudah sekian lama tempat itu kita tinggalkan untuk ngluru kehidupan yang lebih mapan. Atau bahasa kerennya meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi.

       Manusia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Dimana manusia harus berkomunikasi dengan manusia yang lain. 

       Pada edisi perdana ini redaksi mencoba untuk menampilkan seluk beluk Gedangan dari berbagai sisi pandang. Dengan harapan bisa dijadikan sebagai wahana dan media komunikasi atau silaturahmi antar warga Gedangan baik yang merantau maupun yang masih menetap di kampung halaman.

        Oleh karena itu redaksi mengharapkan masukan, kritik dan saran dari para pembaca demi kelangsungan edisi berikutnya. Baik berita, sejarah, ucapan-ucapan selamat atau ungkapan-ungkapan yang ingin disampaikan kepada saudara-saudara yang lain.

         Akhirnya redaksi mohon doa restu dari semua pihak. Para pini sepuh, kadang wredha tomo , para ulama, tamtama dan lain-lainnya yang mau peduli terhadap Gedangan. 
Terima kasih


Kerukunan Keluarga Gedangan

Sugeng Rawuh para tamu, Maturnuwun sampun kersa sambang wonten ing Blog punika. Mugi-mugi sedaya warga Gedangan ingkang wonten ing paran ugi ingkang wonten ing kampung halaman tansah pinaringan kasarasan, berkah lan hidayah saking ngarsanipun Gusti ingkang murbeng dumadi.

Monggo tansah sak yek saeko proyo, nyawiji manunggaling roso lan karso kangge kamulyaning gesang  wonten ing madyaning bebrayan agung.

Salam taklim

Yoen

Sabtu, 14 Februari 2009

Cikal Bakal KKG


Beliau telah Berpulang

         Minggu legi, 12 Agustus 2007 Sang Khalik telah memanggilnya. Sesepuh, pengayom, komandan, panutan bagi warga KKG Bapak Mardiyo telah menghadap sang Pencipta.

Siapa yang tak mengenalnya ? Seluruh warga Gedangan pasti mengenalnya. Kalau ngendiko pelan tapi makna dan rasanya cukup berarti. 

        Putra Gedangan yang satu ini sangat peduli dengan kampung halaman. Terbukti mendiang selalu kundur pada acara-acara Cinggoling, Rasulan apalagi Lebaran.
Hal lain yang menjadi perhatian beliau semasa hidupnya yaitu kepeduliannya terhadap perkembangan pembangunan Gedangan. Seperti memprakarsai sekaligus memotori pembangunan jalan di wilayah Pedukuhan Gedangan II. Tidak sedikit bantuan yang disumbangkan oleh beliau, baik materiil, moril bahkan tenaga. 

         Selaku Sesepuh dan Pembina KKG Bapak Mardiyo (alm) selalu memberikan support, agar dalam menghadapi situasi dan kondisi jaman edan iki ora perlu isin lan gengsi. Sing penting tekun dan jujur. 

            Mendiang juga tidak segan-segan memberikan teguran yang tegas kepada pengurus yang dipandang kurang aktif, kurang peduli atau kurang disiplin. Pengurus KKG diberikan keleluasaan untuk melaksanakan program yang bisa dijangkau cukup dengan syarat laksanakan dengan benar dan laporkan keuangan sejujur-jujurnya.

         Kini beliau telah meninggalkan kita semua. Meninggalkan kenangan, meninggalkan petuah-petuah dan suri tauladan lainya. yang seyogyanya kita contoh dan jika mampu berusaha untuk bisa melanjutkan apa yang menjadi cita -citanya yaitu untuk tetap menjaga silaturahmi antar warga Gedangan supaya tetap rukun dalam keakraban dan kebersamaan.

           Senadyan kaya ngapa manungsa mung bisa ngreka lan njangka Gusti kang paring idi lan pesthi, kita sadrema nglampahi.....  sepenggal syair lagu ciptaan Manthous yang benar adanya. Saat ini kita hanya bisa mendoakan semoga arwah beliau diterima disisi-Nya di surga.

             Doa serupa juga kita panjatkan untuk Alm. Bapak Sukardi penasehat KKG dan Alm.Bapak Bedjo Sudjanto sekretaris KKG. Juga kepada arwah Almarhumah Hj.Abdul Karim dan Alm.Bapak Ngalimo. Semoga Allah memaafkan dosa-dosanya dan memberikan tempat di sisi-Nya. Amiin…Dan kita yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk dapat melanjutkan apa yang menjadi harapan dan cita-citanya. (bg)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar